Pertandingan Final AFF yang berlangsung di GBK (Gelora Bung Karno) telah menjadi lautan merah. Para supoter yang telah mendapat tiket masuk maupun tidak, antusias memberikan semangat untuk tim Indonesia.
Berkumpulnya di depan GBK membawa atmosfer yang terlihat cukup panas. Terdapat tindakan yang tidak sportif yang dilakukan oleh suporter Indonesia. Diantaranya adalah pembakaran bendera negara Malaysia. Tindakan itu jelas telah mencoreng negara kita sendiri.
Dalam pertandingan juga terdapat kecurangan yang dilakukan suporter Indonesia, yaitu sinar laser. Banyak gambar yang membuat kita kreatif dengan topik sinar laser seperti gambar pelatih malaysia, kemudian markus seperti pada film Star Wars hingga Markus. Kejadian sinar laser diarahkan pada kiper Malaysia pada babak pertama. Namun setelah kejadian tersebut hanya sekali terjadi dan terekam kamera. Apa kita tidak malu dan tahu konsekuensinya jika FIFA menjatuhkan sanksi?
Dibalik semua itu, salut kepada tim Indonesia yang telah bermain bagus terutama pada Gonzales, Ahmad Bustomi dan Okto serta Nashua yang menyumbangkan satu gol pada final leg kedua. Arif Suyono yang bermain bagus pada pertandingan sebelumnya tidak bermain maksimal hingga harus diganti dengan Tony Sucipto akibat cidera.
Terima kasih kepada tim Nasional Sepakbola kita untuk pemain dan pelatih. Tetapi tidak untuk pemimpin tim Nasional kita. Semoga teriakan dari suporter kita didengar. Apapun yang dibicarakan oleh pemimpin sepakbola itu hanya perkataan yang terucap. Pemimpin tersebut mengatakan bahwa tidak ada politisasi pada badan kepengurusan. Kok di stadiun negri Jiran kok terpampang foto pengusaha terkaya kita dan foto pemimpin tersebut???
Manusia tidak tahu yang ada di pikiran manusia cuma Tuhan yang tahu dan kita menjalankan hidup ini.